''just be my chinguk'' puisi karya dhanty kusuma


Just be my chinguk
Engkau menjadikan hidup lebih berwarna
Menjadikanku seorang yang percaya terhadap sesuatu
Engaku memberiku semangat..
Lagu.lagu.. yang indah terdegar melalui handset
Lagu lagu yang menjadi lantunan itu lagu yang mengingatkanmu dan aku
Akan selalu kuingat lantunan lagu yang sering kita nyanyikan
Ketika hendak pergi ‘’I hope don’t forget me’’
Kebikan dan kekompakan akan selalu kuingat
Masa-masa yang aku dan kau lalui akan kuingat dalam mimpi tidurku yang lelap
Semua yang kau lakukan dan kekonyolanmu akan kuingat dalam hayalan lagu..
Lantunan kita berdua…
Walaupun kau telah pindah akan selalu ku kenang yang kau tulis di dalam hati ku
‘’juust be the best for your self and your class..ok fighting guys!’’
Kau pergi hanya sendiri tapi kau meninggalkan kita semua disini
aKan kupegang kata-katamu
‘’nanti aku main main ke palu lagi’’
Seistimewannya dirimu sampai kami semua tidak ingin kau pergi
Dan seistimewannya kau ,sampai aku membuatkan puisi yang terindah ‘’just be my chinguk’’

AGAMA WAJIB JADI SUMBER PERDAMAIAN

Agama seharusnya menjadi sumber kedamaian, bukan teror. Itu adalah konsensus umum pada akhir Simposium Antar Agama minggu lalu yang diselenggarakan oleh Komunitas Muslim Ahmadiyah di Milton Centre for the Arts.

"Saya tidak menyangkal ada orang religius berjuang tetapi dengan alasan yang tidak religius," kata Muhammad Afzal Mirza selama presentasi, dalam upayanya menjawab pertanyaan 'Agama: Sumber teror atau Perdamaian'.

"Tidak ada agama yang menyerukan anda untuk berperang. Agama hanya mengajarkan perdamaian. Agama tidak dimaksudkan untuk menempatkan anda dalam kesulitan atau menghasut dalam bentuk kekerasan."

"cintai, ikuti, hargai. Setiap orang memiliki agama, setiap orang memiliki nabi. Di dalam Alquran tidak ada satu ayatpun yang menyatakan umat Islam untuk pergi dan melakukan peperangan.

Pada malam tersebut juga menampilkan presentasi dari perwakilan Yahudi, Kristen dan agama Islam, serta Humanisme, yang dirancang "untuk memperkaya kesatuan umat di daerah kami," kata Mohammad Sultan Qureshi, Sekretaris jenderal untuk Komunitas Muslim Ahmadiyah, Milton.

Seorang anak korban Holocaust, Arthur Romawi Shaarei-Sinagoga Beth El Oakville mengatakan ia sering ditinggalkan dalam perawatan keluarga Jerman setelah keluarganya beremigrasi ke Kanada setelah Perang Dunia ke II. Dia tidak pernah tahu kata-kata permusuhan atau prasangka, yang dia tahu hanyalah keramahtamahan dan toleransi, dasar keimanan orang tuanya sangat mengakar.

Ego dan kekuasaan menjadi masalah

Penyebab dari semua ini adalah ego masyarakat dan politik kekuasaan, bukan agama yang menjadi sumber kekerasan dan teror di dunia, kata Roman. "Ketika kita mempelajari sejarah, kita fokus pada perang, bukan pada perdamaian. karena hal itu tidak menarik. Saya merasa damai diantara agama-agama disini.

Roman mengatakan ia menikmati persahabatan dengan orang-orang dari berbagai kalangan agama. Dan hubungan-hubungan tersebut telah meningkatkan dan memperdalam iman sendiri.

"Agama: Sumber teror atau perdamaian? yang mana yang kalian inginkan." tanya pendeta Dan Roggie dari Gereja New Life.

"Ini pertanyaan yang mendalam dan berdampak pada masyarakat kita," katanya. "Saya pikir jika kita dapat menemukan tempat saling memahami kita bisa belajar untuk hidup damai yang lebih luas dengan satu sama lain."

Melalui kedamaian batin, perdamaian dunia yang sejati dapat dicapai, kata Humanis Dr. Kevin Saldanha. Permasalahan dunia over populasi dan perubahan iklim membutuhkan lebih banyak cara untuk pemecahannya, katanya.

"Sains itu sangat mudah, memberikan kita informasi tentang pada yang kita harus dilakukan. Saya pikir kita sudah hampir melukis diri kita sendiri ke dalam sudut agama, " kata Saldhana.

Agama membawa rasa puas diri, orang menunggu pertolongan dari Tuhan untuk menyelamatkan mereka, kata Saldhana.

Humanis pun terdapat orang-orang fundamentalis dan moderat, katanya. 
"Kita harus bekerjasama dengan para humanis dari semua agama yang berbeda. Kalian semua humanis."

Membuat Efek 3D dengan “Lighting Effect


Buat dokumen baru ukuran seperi ini :
16
Background pake warna biru tua, terus bikin huruf O pake font sejuta umat “times new roman” warna biru muda.
22
langsung klik kanan layer huruf O tadi klik rasterize layer. Lalu CTRL+click maka huruf O tadi akan terseleksi. Klik layer mask seperti gambar dibawah.
32
klik channel palette, yang letaknya sebelah layer palette. contreng RGB, red, green, blue di hilangin, nya Tekan CTRL+clik di O – mask,
42
nah setelah O nya terseleksi, klik filter -> blur > gaussian blur.
52
radius nya kasih angka 9 yaa..
62
Ulangi langkah pem-blur-an ini dengan radius 6 terus 3 terus 1.
setelah selesai.. kembali ke layer palette. tekan layer O nya. supaya berubah kembali warna nya menjadi biru. tekan CTRL+D untuk menghilangkan seleksi.
72
Klik filter > render > lighting effects. setting seperti gambar dibawah :
82
hasilnya begini :
92
Untuk mempertegas 3D nya pake drop shadow. Klik kanan layer O trus klik blending option, klik drop shadow. setting seperti gambar dibawah :
102
hasilnya :
112
keren kan?? coba di Zoom deh , keliatan contour nya, itu dari efek lightning.
122